Siapakah Si Gila Harta Itu?

0
220
money

Siapakah orang yang tak suka harta benda? Surat Ali Imran ayat 14 menyebutkan bahwa harta benda adalah salah satu hal yang sangat disukai manusia. Namun hati hati, kecintaan terhadap harta benda dapat menyebabkan kita gila harta. Dimanapun yang diomongkan harta. Kepada siapapun yang dibicarakan adalah rumah, mobil, properti, emas dan permata. Sepertinya, tak ada pembicaraan yang lebih menarik kecuali pembicaraan seputar harta benda. 
Qur’an menyebut bahwa orang yang gila harta bercirikan kecintaannya yang berlebih terhadap harta benda.
وَتُحِبُّونَ الْمَالَ حُبًّا جَمًّا
“Dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan” (QS. Al Fajr: 20).

Bagaimana penafsiran para ulama terhadap ayat ini? *

1. Menurut tafsir Al Jalalain, maksudnya adalah ‘Mereka (orang yang gila harta) itu mencintai banyak harta namun tak mau bersedekah.

2. Ibnu Jauzi menafsirkan: “Mereka mencintai harta yang banyak namun enggan memberikannya untuk jalan kebaikan”.

3. Syaih As Sa’di menafsirkan: “Mereka benar-benar mencintai banyak harta”.

4. Syaikh Abu Bakr Al Jazairi dalam tafsirnya Aysarut Tafasir menafsirkan: Orang yang gila harta adalah orang yang “Mencintai harta sampai melupakan kewajiban adalah tercela dan menjadikan banyaknya harta benda sebagai indikator tak kalah tercelanya”.

So, si gila harta itu cirinya tiga: 1) sangat kuat cintanya terhadap harta; 2) enggan menunaikan kebaikan seperti infaq, sedekah dan zakat dengan hartanya; 3) Menjadikan banyaknya harta benda sebagai indikator kesuksesan dan kemuliaan.

Virus gila harta sangatlah berbahaya. Gila harta adalah pola pikir yang dapat menyebabkan kita mengalami disorientasi terhadap konsep kemuliaan dan kesuksesan. Dan yang pasti, setiap manusia akan ditanya oleh Rabnya untuk apa hartanya digunakan. Jika kaya harta adalah orientasi kemuliaan, tentu Qarun dan Firaun tentulah manusia-manusia yang mulia. Nyatanya, keduanya adalah manusia yang berada dalam kesesatan yang nyata.

Kemuliaan manusia diukur dari iman dan takqwanya. Kesuksesan manusia diukur dari amal shalehnya. Semoga kita tak termasuk dalam golongan si gila harta. Semoga kita termuliakan dengan takwa dan amal shaleh kita.

Melbourne, 27/7/2016
Ustadz Endro Hatmanto

Catatan: * bagian ini disadur dari penjelasan ustadz Muhammad Abduh Tuasikal ketika mengutip pendapat ulama terhadap ayat ini.